Ballad of Yu Fitri

 

La Suri. Laki-laki kaos kuning yang lagi nangkring di atas motor. Dari namanya sudah ketahuan kalo dia  turunan Buton. Dia (dulu) kerja sebagai officeboy di klinik perusahaan. Boleh dibilang satu kantor dengan saya dan juga tinggal serumah dengan saya.  Dari tahun 2007, sejak saya datang ke Seram saya langsung serumah dengannya. Sejak saya datang, dia sudah kesana-kemari mengandeng dan kadang menaiki Yu fitri merah kinyis-kinyis, wangi dan bahenol. Pokoknya gaya anak muda dambaan mertua lah... 

Singkat kata, Tiga tahun  saya glidig bareng La suri. Dan di tahun 2010 karena suatu sebab perusahaan harus cost down. Pemangkasan pengeluaran disana-sini. Dan salah satu cara yang dipilih menejemen adalah pengurangan karyawan. Banyak karyawan yang terpaksa harus angkat pakaian, berkemas dan pulang kampung.  begitu juga La Suri, dia pun terkena imbasnya. Dia terpaksa harus putus kontrak. Karena  kebetulan saat pemutusan kontrak tersebut saya posisi lagi cuti jadinya saya lost contact dengannya...

Beberapa bulan kemudian saya dapat kabar dari teman-teman. bahwa La suri setelah keluar dari perusahaan, dia fokus berkebun dan  bisnis tarik kayu didalam hutan.  Tapi saya masih belum sempat bertemu dengannya.

Ternyata tuhan berkehendak lain. beberapa waktu kemudian saat  saya lagi jalan-jalan bertemulah saya dengan La suri. Dia masih setia menggandeng Yu Fitri yang dulu. Tapi Yu fitri yang dulunya kalem, enerjik, kinclong kinyis-kinyis, make up tebel dan wangi kini telah berubah total. Yu fitri sekarang kesana kemari pakai "manthol", dekil, bau, Jalan ngos-ngosan, oli bercucuran dimana-mana. Jangankan Make up, gosok gigi dan mandipun kagak cinnn...

Beberapa pesan moral : 

• Roda Selalu berputar, Kadang diatas kadang dibawah kadang jadi ban serep juga...
• Nasib boleh berubah, tapi kesetiaan harus dijaga...
• Rawat dan Cintai... jangan hanya di Naiki....!!!
• Doa bukanlah ban serep yang akan digunakan saat terpaksa, Doa adalah Kemudi yang bisa menentukan arah kita...

Mangap kalo pesan moralnya sedikit ngawur. Namanya juga blog pribadi... suka-suka yang nulislah.