Seperti kebanyakan para rider, tentu tidak ingin tunggangannya bermasalah. termasuk juga aku. Aku nggak pengin satria FU 150 ku ada masalah. Tentunya preventing lebih baik dari pada repairing. Salah satu bentuk preventing dari motor ini adalah soal bahan bakar. Mengingat FU memiliki rasio kompresi 10,2 :1 maka, bahan bakar yang disarankan adalah yang memiliki nilai Oktan diatas 90, semisal pertamax (oktan 92) atau pertamax plus (oktan 95) atau sejenisnya.
Ada pertanyaan menarik Kenapa rasio kompresi 10,2 : 1 disarankan memakai oktan diatas 90?? Oke biar lebih jelas dan nggak bikin puyeng tujuh keliling, mari kita bahas satu persatu secara awam dan ilmiah ala DukDig.
Pertama, Compression Ratio (CR) adalah perbandingan volume ruang bakar saat piston pada posisi titik terbawah dengan volume ruang bakar saat piston berada di titik teratas. Sehingga saat piston bergerak dari titik terbawah menuju titik teratas, didalam ruang bakar terjadi penurunan volume ruang bakar yang berarti terjadi peningkatan tekanan dalam ruang bakar. Atau arti simpelnya, Compression Ratio (CR) adalah Perhitungan perbandingan tekanan yang berkaitan dengan volume ruang bakar terhadap jarak langkah piston dari titik bawah ke titik paling atas saat mesin bekerja.
Kedua, Bensin. Bensin memiliki sifat, bensin dengan oktan lebih tinggi memiliki titik bakar lebih tinggi. Yang artinya, Bensin dengan oktan lebih tinggi, relatif lebih susah terbakar akibat tekanan yang tinggi bila dibandingkan dengan oktan yang lebih rendah.
Ketiga Pembakaran (Ignition). Normalnya pembakaran yang berasal dari percikan Busi, terjadi saat piston diposisi Titik teratas.
Dari ketiga keterangan diatas bisa ditarik kesimpulan: Mesin berkompresi tinggi ( lebih dari 10:1) membuat bensin lebih cepat terbakar (akibat tekanan yang tinggi). Yang akan menjadi masalah adalah, jika bensin terbakar lebih awal sebelum busi memercikkan api atau Saat piston naik menuju titik teratas melakukan kompresi, bensin menyala mendahului busi, akibatnya piston seperti dipukul keras oleh ledakan ruang bakar tersebut. Biasa disebut dengan “Ngelitik” atau istilah textbooknya "knocking". Sehingga mesin yang memiliki CR tinggi, memerlukan bensin yang lambat terbakar. Artinya :Semakin tinggi nilai CR, bensin harus semakin lambat terbakar (memiliki oktan tinggi). Faham...??? Xixixixi...
Lalu, Apa dampak dari Knocking atau Ngelitik? Bisa dibayangkan, Piston yang lagi enak-enak berjalan naik tiba-tiba didepannya ada ledakan dan si piston harus tetap naik. hal itu terjadi berulang. Akibatnya penggunaan Bahan bakar tidak optimal, kinerja mesin menurun dan piston lama-lama bisa jebol.
Bagaimana cara menghindari knocking atau ngelitik? Cara termudahnya yaitu mengunakan Bahan bakar sesuai oktan yang dianjurkan. misalnya dengan memakai Pertamax atau pertamax Plus. Tapi jika didaerah terpencil (seperti yang aku alami) yang kebetulan tidak tersedia pertamax di SPBU-SPBU, maka cara yang aku tempuh yaitu memakai Premium ditambah dengan Octane Booster. Ada banyak produk octane booster yang tersedia dipasaran baik yang berbentuk cair ataupun Tablet dengan harga yang variatif. Penambahan Octane Booster pada Premium, Produsen mengkalim akan bisa menaikkan oktan hingga 10 point, dimana 1 point sebanding dengan 0,1 Angka oktan. Berikut resume Produk yang pernah aku gunakan.
Dari empat produk tersebut, secara matematis memang top one tablet lebih ekonomis. Kerana berbentuk tablet, saya khawatir kemungkinan tidak dapat melarut sempurna dan akan terjadi endapan di tangki bensin atau karburator. Mengenai efek terhadap performa mesin secara keseluruahan bisa dikatakan seimbang. knalpot nembak-nembak sudah tidak terjadi lagi jika bensin di tambahkan. Dari penghematan bahan bakar, belum bisa me-review karena belum sempat melakukan test yang valid.
Silahkan memilih dan mencoba,...
Ada pertanyaan menarik Kenapa rasio kompresi 10,2 : 1 disarankan memakai oktan diatas 90?? Oke biar lebih jelas dan nggak bikin puyeng tujuh keliling, mari kita bahas satu persatu secara awam dan ilmiah ala DukDig.
Pertama, Compression Ratio (CR) adalah perbandingan volume ruang bakar saat piston pada posisi titik terbawah dengan volume ruang bakar saat piston berada di titik teratas. Sehingga saat piston bergerak dari titik terbawah menuju titik teratas, didalam ruang bakar terjadi penurunan volume ruang bakar yang berarti terjadi peningkatan tekanan dalam ruang bakar. Atau arti simpelnya, Compression Ratio (CR) adalah Perhitungan perbandingan tekanan yang berkaitan dengan volume ruang bakar terhadap jarak langkah piston dari titik bawah ke titik paling atas saat mesin bekerja.
Kedua, Bensin. Bensin memiliki sifat, bensin dengan oktan lebih tinggi memiliki titik bakar lebih tinggi. Yang artinya, Bensin dengan oktan lebih tinggi, relatif lebih susah terbakar akibat tekanan yang tinggi bila dibandingkan dengan oktan yang lebih rendah.
Ketiga Pembakaran (Ignition). Normalnya pembakaran yang berasal dari percikan Busi, terjadi saat piston diposisi Titik teratas.
Dari ketiga keterangan diatas bisa ditarik kesimpulan: Mesin berkompresi tinggi ( lebih dari 10:1) membuat bensin lebih cepat terbakar (akibat tekanan yang tinggi). Yang akan menjadi masalah adalah, jika bensin terbakar lebih awal sebelum busi memercikkan api atau Saat piston naik menuju titik teratas melakukan kompresi, bensin menyala mendahului busi, akibatnya piston seperti dipukul keras oleh ledakan ruang bakar tersebut. Biasa disebut dengan “Ngelitik” atau istilah textbooknya "knocking". Sehingga mesin yang memiliki CR tinggi, memerlukan bensin yang lambat terbakar. Artinya :Semakin tinggi nilai CR, bensin harus semakin lambat terbakar (memiliki oktan tinggi). Faham...??? Xixixixi...
Lalu, Apa dampak dari Knocking atau Ngelitik? Bisa dibayangkan, Piston yang lagi enak-enak berjalan naik tiba-tiba didepannya ada ledakan dan si piston harus tetap naik. hal itu terjadi berulang. Akibatnya penggunaan Bahan bakar tidak optimal, kinerja mesin menurun dan piston lama-lama bisa jebol.
Bagaimana cara menghindari knocking atau ngelitik? Cara termudahnya yaitu mengunakan Bahan bakar sesuai oktan yang dianjurkan. misalnya dengan memakai Pertamax atau pertamax Plus. Tapi jika didaerah terpencil (seperti yang aku alami) yang kebetulan tidak tersedia pertamax di SPBU-SPBU, maka cara yang aku tempuh yaitu memakai Premium ditambah dengan Octane Booster. Ada banyak produk octane booster yang tersedia dipasaran baik yang berbentuk cair ataupun Tablet dengan harga yang variatif. Penambahan Octane Booster pada Premium, Produsen mengkalim akan bisa menaikkan oktan hingga 10 point, dimana 1 point sebanding dengan 0,1 Angka oktan. Berikut resume Produk yang pernah aku gunakan.
Merk - Bentuk | Harga (disolo) | Penggunaan | Cost Perliter |
Prestone - Cair 473cc | 49000/ Botol | 473 cc untuk 61 liter = 7,75 cc/liter | Rp. 803 |
STP - Cair 345cc | 35000/Botol | 354 cc untuk 57 liter = 6, 21 cc/liter | Rp. 615 |
Top One - Cair | 35000/Botol | 500 cc untuk 60 liter = 8,33 cc/liter | Rp. 583 |
Top One - Tablet | 1000/tablet | 1 tab untuk 4 liter | Rp. 250 |
Dari empat produk tersebut, secara matematis memang top one tablet lebih ekonomis. Kerana berbentuk tablet, saya khawatir kemungkinan tidak dapat melarut sempurna dan akan terjadi endapan di tangki bensin atau karburator. Mengenai efek terhadap performa mesin secara keseluruahan bisa dikatakan seimbang. knalpot nembak-nembak sudah tidak terjadi lagi jika bensin di tambahkan. Dari penghematan bahan bakar, belum bisa me-review karena belum sempat melakukan test yang valid.
Silahkan memilih dan mencoba,...
thanks atas infonya bro, bermanfaat dan menarik sekali, jadi tahu dech BBM yang cocok untuk Satria Fu 150...
BalasHapusinformatif banget,,
BalasHapustlg di sahre bwt spec motor yg laen gan,,thanx
hebat lo bro,.
BalasHapushehe
lo sendiri pake merk apa dari 3 mer diatas?
Pake STP atau prestone
BalasHapussusah bgt ngrawat motor apa lg buat saya yg gak tau komponen mesin motor
BalasHapusklo isi bbm 15 ribu..trus pake STP,dikasih berapa tets bro...makasih.
BalasHapusbro ane pake octane booster lucas,tpi knp klo abis putaran tinggi alias narik pas nurunin persneling knp ada bunyi kya sawangan ya di skitar mesin.Ini sering kali ada klo lg pake octane tsb.Ada solusi gk?
BalasHapusthanx
cara menggunakan nya gmana ya gan ?
BalasHapuspake pertamax plus dink :) harga ga masalah
BalasHapuscoba ikutin saran agan FU gw makin mantep nih
BalasHapusinfo na ok
BalasHapusmantab gan w isi fulltang lalu campur oktan yg harga 10000 perbotol kecil langsung mantab ga jauh beda sm pertamax_
BalasHapusI like satria Fu
BalasHapus
BalasHapusthanks infonya
keren
Agen Bola, Agen Bola Online, situs taruhan bola, Agen judi bola, Bandar Bola, Bandar Taruhan Bola
Kalau mesin panas jln sekitar 80-90 km,habis itu jalanan nanjak kok brebet".
BalasHapusKenapa ya gan ???
Skali kali kan pingin banter,tp kok cuman sampai 124km,solusi kalau pingin nambah kenceng dikit gimana gan ?
Mesin saya standar.
iya saya juga
Hapus