2 Lelayu

 

Beberapa waktu lalu Saya, Najwa dan Mamanya  mudik ke Solo. Sudah kebiasaan, setiap kali mudik ada program yang namanya bersih rumah. Target operasi utama adalah kamar saya jaman brondong dulu. Dikamar berukuran 5x5meter tersebut masih ada banyak perabotan pribadi jaman bujang yang belum saya utak-atik. Buku-buku, foto, kaset, komputer dan berbagai peralatan naik gunung sudah dipastikan banyak debu. Karena memang sangat jarang dijamah. Parahnya lagi, terkadang kamar tersebut difungsikan sebagai gudang cadangan. Barang-barang yang ada didalam rumah, dirasa mengganggu pandangan atau tidak layak pakai langsung saja di mutasikan ke kamar tersebut.

Saat bersih-bersih di kamar, saya sempet nemu 2 lembaran Lelayu. Lelayu meninggalnya ibu saya di 3 Mei 1993 silam dan Adik saya, Arif di 13 November 2004. Iseng-iseng saya bandingkan 2 lelayu tersebut. Yang pertama adalah lelayu ibu saya. beliau meninggalnya tahun 1993. Dari lelayu yang saya dapat, warna kertasnya sudah kecoklatan. Memang kertasnya yang jenis kertas buram, atau kertas HVS yang telah udzur dimakan usia, saya kurang tahu. Yang jelas warnanya kuning kecoklatan. Untuk tahun 1993, Saya kala itu masih kelas enam SD, Jelaslah jaman itu komputer belum marak dan ngetrend seperti sekarang, sehingga cukup pantas jika diketik pakai mesin ketik manual. jadinya kabur-kabur kurang begitu jelas. Fontnya mirip-mirip Times new romans ukuran 10 atau 11.  Bahasa yang dipakai bahasa Indonesia.  Secara sekilas, pengetikannya kurang rapi, terkesan asal-asalan atau terburu-buru.  Sedangkan untuk lelayu Arif, Sudah diketik pakai komputer sehingga terlihat lebih jelas. Dan warna kertasnya juga putih, sangat kontras dengan huruf-hurufnya sehingga mudah dalam pembacaan. Pengetikannya juga lebih rapi. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Jawa, kromo inggil alias level atas. Saya sedikit berpikir dengan Bahasa tersebut, kenapa ditahun 1993 memakai bahasa Indonesia sedangkan di 2004 memakai bahasa Jawa. Apakah yang mengalami pergeserannya?? Kesadaran berbahasa Indonesia berkurang atau kesadaran pelestarian budaya meningkat??silahkan ikut berpikir. 

Dari kedua lelayu tersebut, Overall, saya tidak bisa memberikan penilaian mana yang lebih bagus. Saya tidak suka keduanya. Saya lebih suka kedua lelayu tersebut tidak pernah dibuat dan kedua orang yang saya sayangi masih bisa saya temui dikala mudik. 

Selamat Jalan ibu &  kedua adikku... Semoga tenang di Sisi  4JJ1 swt. 

.