Uneg-uneg ini berisi sekilas berbagi pengalaman dalam perpanjangan STR yang di request temens beberapa waktu yang lalu.. Bagi sejawat yang belom perpanjang setidaknya bisa untuk gambaran cara-cara dan kesiapannya. Bagi sejawat yang udah memanjangkan STR nya silahkan di skip aja. Semoga STR yang udah panjang tersebut masih bisa dimanfaatkan sebagai mana mestinya... Amin.
Beberapa hari yang lalu saya terpaksa harus ke Solo untuk ngurus isiulang STR. Saya berangkat dengan nol pengetahuan dalam proses perpanjangan. Yang saya tahu cuma ngumpulin sertifikat Simposium dengan SKP sejumlah minimal 250 SKP. Padahal sertifikat simposium yang saya punya hanya sekitar seratusan SKP saja. Mampus deh gue!! Mau dapet Sertifikat simposium dari mana wong nyangkul dan ngamennya di ujung dunia..Hihihi benderanya masih merah putih apa nggak saya juga nggak yakin kok. Saya dapet seratusan SKP tuh, dapetnya juga waktu masih ngamen di Jawa...
Singkatnya, Saya berangkat ke sekretariat IDI, Sambil membawa setumpuk sertifikat simposium dan berkas-berkas lainnya. Sesampai di IDI kemudian dijelaskan oleh mbaknya petugas IDI, Bahwa syarat-syarat untuk memperpanjang STR adalah terdaftar sebagai anggota IDI dan melengkapi berkas-berkas lain. diantaranya :
Selain Persyaratan tersebut diatas ada lembar dokumen lain yang perlu dilengkapi juga yaitu mengisi Borang-borang P2KB. Nah di borang-borang itulah nanti SKP kita harus mencapai 250 atau paling tidak minimum requirement nya 200 SKP. Dengan Komposisinya :
Kinerja Pembelajaran Yang totalnya diharapkan bisa mencapai 100 – 125 SKP (40 – 50 %)
Kinerja Profesional, diharapkan bisa mencapai 100 – 125 SKP (40 – 50 %)
Kinerja Pengabdian Masyarakat, dengan target 12,5 – 37,5 SKP ( 5 – 15 % )
Publikasi Ilmiah 0 – 5 % atau 0 – 12,5 SKP dan
Kinerja Pengembangan Ilmu 0 – 5 % atau 0 – 12,5 SKP
Jadi yang sertipikat simposiumnya belom nyampe 250 SKP, gak usah khawatir. STR cuma butuh 100 SKP dah cukup kok.
Setelah syarat dan laporan komplit, berkas dan bukti dah komplit kemudian akan diverifikasi oleh IDI setempat. Setelah verifikasi dianggep cukup maka kemudian berkas dikirim untuk di proses di KKI Jakarta. Kalo pengalaman saya, yang ngirim ke jakarta adalah IDI setempat.
Beberapa hari yang lalu saya terpaksa harus ke Solo untuk ngurus isiulang STR. Saya berangkat dengan nol pengetahuan dalam proses perpanjangan. Yang saya tahu cuma ngumpulin sertifikat Simposium dengan SKP sejumlah minimal 250 SKP. Padahal sertifikat simposium yang saya punya hanya sekitar seratusan SKP saja. Mampus deh gue!! Mau dapet Sertifikat simposium dari mana wong nyangkul dan ngamennya di ujung dunia..Hihihi benderanya masih merah putih apa nggak saya juga nggak yakin kok. Saya dapet seratusan SKP tuh, dapetnya juga waktu masih ngamen di Jawa...
Singkatnya, Saya berangkat ke sekretariat IDI, Sambil membawa setumpuk sertifikat simposium dan berkas-berkas lainnya. Sesampai di IDI kemudian dijelaskan oleh mbaknya petugas IDI, Bahwa syarat-syarat untuk memperpanjang STR adalah terdaftar sebagai anggota IDI dan melengkapi berkas-berkas lain. diantaranya :
- Mengisi form pendaftaran P2KB,
- Mengisi Form 1C,
- Surat Kepatuhan Etika Profesi,
- Surat Keterangan Sehat yang formatnya dah disediakan oleh Konsil Kedokteran Indonesia (KKI),
- Foto Kopi SIP dan Foto Kopi Kartu Anggota IDI yang masih berlaku,
- Pas Foto berwarna dengan background warna merah, Jumlahnya lumayan banyak lah... lupa persisnya berapa
- Serta membayar iuran IDI cabang dan juga iuran KKI.
Selain Persyaratan tersebut diatas ada lembar dokumen lain yang perlu dilengkapi juga yaitu mengisi Borang-borang P2KB. Nah di borang-borang itulah nanti SKP kita harus mencapai 250 atau paling tidak minimum requirement nya 200 SKP. Dengan Komposisinya :
Kinerja Pembelajaran Yang totalnya diharapkan bisa mencapai 100 – 125 SKP (40 – 50 %)
Kinerja Profesional, diharapkan bisa mencapai 100 – 125 SKP (40 – 50 %)
Kinerja Pengabdian Masyarakat, dengan target 12,5 – 37,5 SKP ( 5 – 15 % )
Publikasi Ilmiah 0 – 5 % atau 0 – 12,5 SKP dan
Kinerja Pengembangan Ilmu 0 – 5 % atau 0 – 12,5 SKP
Jadi yang sertipikat simposiumnya belom nyampe 250 SKP, gak usah khawatir. STR cuma butuh 100 SKP dah cukup kok.
Setelah syarat dan laporan komplit, berkas dan bukti dah komplit kemudian akan diverifikasi oleh IDI setempat. Setelah verifikasi dianggep cukup maka kemudian berkas dikirim untuk di proses di KKI Jakarta. Kalo pengalaman saya, yang ngirim ke jakarta adalah IDI setempat.
Proses verifikasi oleh KKI sampai nongol STR yang baru konon katanya butuh waktu sekitar 3 bulan. Rumit memang, tapi ya begitulah cara yang diambil oleh pusat. Profesi dokter, diharuskan untuk long life learning dan terus
Padahal Endonesia kan tanah air beta * kata om rawins... Pasti ada aja bug nya.
** Update tanggal 25 April 2012 (3 bulan setelah pengurusan STR)
Dapet SMS dari kantor pos yang isinya mengabarkan bahwa STR dah ada di kantor pos, silahkan diambil sendiri dengan menyertakan fotokopi KTP.
** Update tanggal 25 April 2012 (3 bulan setelah pengurusan STR)
Dapet SMS dari kantor pos yang isinya mengabarkan bahwa STR dah ada di kantor pos, silahkan diambil sendiri dengan menyertakan fotokopi KTP.
owh begitu ya cra memperpanjangnya , ,
BalasHapushahaha ga ngerti blash soal beginian...
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusinfo manfaat gan......
BalasHapusMau nanya alamat IDI Solo di mana ya? Sy nyari2 di internet ga ketemu.. ancer2nya gimana ya? Kebetulan lagi ada perlu mau daftar anggota..
BalasHapusAncer-ancer, dari risk-komputer mangkuyudan kebarat terus... sampai hampir ketemu rel solo jogja. IDI ada di kiri jalan... Semoga bermanfaat.
HapusMau nanya masalah dispensing, kalau disolo buka praktek dengan dispensing itu bermasalah g ya? apa legal2 saja ? banyak atau tidak dokter disana yang dispensing ?
Hapusterimakasih TS
Kalo masalah apa gak, ane kurang ngerti gan. Secara ane blom praktek. Tapi jaman ane masih kuliah, sring berobat ke dokter, dan beliau dispensing juga. Ane pikir aman2 aja.
HapusApakah bisa untuk memperpanjang str dengan melakukan ujian ulang?
BalasHapusSetahu saya nggak bisa...
HapusKalo simposium itu masa berlakunya berapa tahun yak?? Trus SKP kinerja profesional it minimal menangani berapa pasien, soalnya sy praktek cm baru di 1 tempat..thx TS
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus