Bagi para praktisi kesehatan tentu tak jarang menemui pasien dengan keluhan peningkatan Kolestrol atau Trigliserida, atau keduanya yang tinggi. Dalam istilah kedokteran, suatu keadaan patologis akibat kelainan metabolisme lemak darah yang ditandai dengan meningginya kadar kolesterol darah (hiperkolesterolemia), trigliserida (hipertrigliseridemia) atau kombinasi keduanya yang tinggi disebut Hiperlipidemia. Dalam sebuah sumber menyebutkan bahwa Hiperkolesterolemia dapat mempertinggi risiko terjadinya aterosklerosis dan penyakit arteri koroner atau penyakit arteri karotis, sedangkan hipertrigliseridemia meningkatkan terjadinya pankreatitis.
Lalu bagai mana langkah kita jika menemui kasus terjadinya peningkatan lemak darah? Yang pertama dilakukan adalah pemberian therapi nonfarmakologis yaitu dengan mengubah pola makan (diet), Menurunkan berat badan jika didapati kelebihan berat badan, Berhenti merokok, Mengurangi asupan lemak dan kolesterol dalam makanannya (misal: jerohan, otak, daging-dagingan dll), Serta menambah porsi olah raga(seminggu 2-3 kali, selama 1jam). Dengan disiplin melakukan perubahan pola hidup dan pola makan diharapkan dalam jangka 1-2 bulan akan terjadi perbaikan.
Jika tidak diperoleh hasil yang diharapkan pengobatan cara farmakologis bisa diberikan. Terapi Farmakologis untuk hiperlipidemia ada beberapa golongan :
Lalu bagai mana langkah kita jika menemui kasus terjadinya peningkatan lemak darah? Yang pertama dilakukan adalah pemberian therapi nonfarmakologis yaitu dengan mengubah pola makan (diet), Menurunkan berat badan jika didapati kelebihan berat badan, Berhenti merokok, Mengurangi asupan lemak dan kolesterol dalam makanannya (misal: jerohan, otak, daging-dagingan dll), Serta menambah porsi olah raga(seminggu 2-3 kali, selama 1jam). Dengan disiplin melakukan perubahan pola hidup dan pola makan diharapkan dalam jangka 1-2 bulan akan terjadi perbaikan.
Pemeriksaan laboratorium | Nilai Normal |
Kolesterol total | 120-200 mg/dL |
Kilomikron | Negatif (puasa 12 jam) |
VLDL | 1-30 mg/dL |
LDL | 60-160 mg/dL |
HDL | 35-65 mg/dL |
Perbandingan LDL dengan HDL | < 3,5 |
Trigliserida | 10-160 mg/dL |
- Golongan Penyerap asam empedu. Obat antihiperlipidemik yang termasuk golongan ini adalah kolestiramin (Cholestyramine). Kholestipol. Obat antihiperlidemik ini mengikat asam empedu di usus dan meningkatkan pembuangan LDL dari aliran darah.
- Penghambat sintesa lipoprotein . Asam nikotinat (nicotinic acid) atau niasin/vitamin B3 larut air. Dengan dosis besar, asam nokotinat meningkatkan HDL atau kolesterol baik dalam darah. Serta Mengurangi kecepatan pembentukan VLDL Karena VLDL merupakan prekursos dari LDL.
- Penghambat koenzim A reduktase (HMG Co-A reduktase), Obat-obatnya antara lain pravastatin, simvastatin, rosavastatin, fluvastatin, atorvastatin. Golongan ini menghambat pembentukan kolesterol dengan cara menghambat kerja enzim yang ada di jaringan hati yang memproduksi mevalonate. Mevalonate adalah suatu molekul kecil yang digunakan untuk mensintesa kolesterol dan derivat mevalonate. Selian itu juga Meningkatkan pembuangan LDL dari aliran darah.
- Derivat asam fibrat ,Obat yang termasuk dalam golongan asam fibrat adalah gemfibrozil, fenofibrate, dan ciprofibrate. Gemfibrozil sangat efektif dalam menurunkan trigliserid plasma. Gemfibrozil meningkatkan aktivitas lipoprotein lipase sehingga bersihan partikel kaya trigliserid meningkat. Kadar kolesterol HDL juga meningkat pada pemberian gemfibrozil. Fibrate menurunkan produksi LDL dan meningkatkan risiko penyakit jantung, sedangkan HDL memproteksi arteri atas penumpukan tersebut.
0 Komen penuh makna..:
Posting Komentar