Hari ini Aku masih setia dalam menjalankan aktifitas sebagai dokter, kali ini aku "jalan-jalan" untuk ke wilayah Pasahari, sebuah desa yang masih masuk kecamatan Seram Utara. jarak antara tempat tinggalku Arara sampai dengan Pasahari kurang lebih ditempuh dalam waktu 2,5 jam lewat darat. jalan yang kami lalui bisa dikatakan hancur, bila di bandingkan jalan-jalan di kota. Lubang-lubang mengangga di sana sini. Aku Ke Pasahari untuk meninjau sekaligus melakukan pengobatan di sebuah klinik,yang masih dibawah wilayah kerjaku.
Selama 2,5 jam perjalanan darat, mayoritas yang dilewati adalah hutan, kami juga melewati beberapa desa. jarak desa satu dengan yang lain relatif berjauhan. kebetulan kami tidak full lewat darat, Setengah lewat laut, setengahnya lewat darat. jadi waktu tempuh lebih cepat. hanya kurang lebih satu setengah jam saja.
Selama perjalanan darat dari pelabuhan speed di Tanjung Pamali menuju Pasahari, kami melewati beberapa desa. Mulai TanahAbang, Malaku, Parigi, Wahai, Airbesar dan juga sebuah kawasan Taman Nasional Manusela. di sebuah refernsi menyebutkan kalau di Taman Nasional tersebut, jika beruntung kita dapat mengamati rusa dan sapi hutan yang sedang merumput. tapi memang tujuan saya kali ini bukan untuk mengamati rusa ataupun sapi. Saya datang kepasahari untuk mengamati warga, khususnya kesehatannya...(weits.. idealis banget..) Pernah juga saya membaca di majalah National Geographic, konon katanya, Sir Charles Darwin dalam penelitian pernah berlabuh dan melakukan penelitian di Wahai, Sebuah tempat tak jauh kawasanTaman Nasional Manusela ini. Kawasan Taman Nasional ini, hutannya masih sangat virgin, pohon-pohon besar masih terlihat memayungi kawasan hutan ini. Dua puluh menit dari Manusela, kami sampai sudah di Pasahari. Lokasi Tujuan Pengabdian ilmu. Di pasahari Aku bersama tenaga medis di setempat melakukan pengobatan. Ruame banget, Hari-hari biasa yang datang ke Klinik kurang dari sepuluh orang, berhubung ada tenaga medis baru maka kunjungan pasien hari itu meningkat hampir 8 kali lipat. Yah.. gak apa-apa.Maklum, Datangku juga palingan sebulan 1 kali. hihi...
Selama 2,5 jam perjalanan darat, mayoritas yang dilewati adalah hutan, kami juga melewati beberapa desa. jarak desa satu dengan yang lain relatif berjauhan. kebetulan kami tidak full lewat darat, Setengah lewat laut, setengahnya lewat darat. jadi waktu tempuh lebih cepat. hanya kurang lebih satu setengah jam saja.
salam kenal, dok.
BalasHapusSaya berniat PTT di kota tual dan saat sedang googling tentang Tual, kebetulan ketemu blog anda. Bisa tolong cerita2 lebih jauh tentang Tual? Keadaan kotanya misalnya. apakah ada listrik (umumnya sih genset ya) dan sinyal telpon. makasi sebelumnya
@Dewi : Salam kenal balik, Kebetulan sekali saya pernah ke Tual walaupun baru 2 kali, Kalo di kotanya listrik telah cukup memadai. tapi untuk wilayah-wilayah yang jauh dari kota, lebih-lebih yang menyebrang pulau, listrik masih sangat minim, mayoritas listrik dari jam 6 malam-sampai jam 6 pagi. soal signal, bisa dikatakan minim sekali. untuk lebih jelasnya bisa kirim email saja ke nadhievdi gmail dot com
BalasHapuskapan ak bisa ksana lg y bos? haha
BalasHapus@ Hadirut : Makanne mrene meneh boz... :))
BalasHapus