Uretrolithiasis : Pengalaman Mengeluarkan Batu

Pagi hari yang biasa, hari ini gak ada yang istimewa. Secangkir kopi menemaniku pagi ini. Tiba-tiba datang seorang laki-laki, umuran sekitar 40an. Laki-laki itu adalah pasien yang datang kesakitan.

Setelah dilakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik, ternyata didapatkan massa keras yang diduga lith (batu) yang posisinya sekitar 1 cm, distal dari OUE-nya (Orificium Uretrae Externum).  dengan perabaan dari luar, massa tersebut permukaan kasar dan pathing cringit.. Dengan sedikit penjelasan, akhirnya pasien dengan sadar penuh setuju tanpa adanya paksaan, dia meminta saya untuk membantu mengeluarkan tuh batu kristal. Dengan memperhatikan struktur si batu dan kondisi OUE pasien yang notabene relatif cukup besar, dan pertimbangan-pertimbangan yang lain akhirnya dipersiapkanlah tidakan untuk membantu keluarnya si batu tersebut.
dengan peralatan dan persiapan seadanya berupa :
- Betadin® cair secukupnya
- Jarum 1cc steril, di bengkokkan membentuk letter J , menyerupai kait.
- Lidokain injeksi, untuk persiapan saja kalo-kalo pasien benar-benar tidak kuat menahan sakitnya.

Setelah persiapan cukup, kemudian dilakukan tindakan aseptik pada wilayah kerja di genetalia externa. Pasien posisi berbaring, penis di pegang dengan tangan kiri, dan tangan kanan mengekplorasi untuk melihat dengan mantap posisi si batu, setelah yakin benar-benar batu terlihat jelas, dengan Sangat hati-hati saya memasukkan jarum yang telah dibentuk sedemikian rupa, hingga sampai meraih si batu, dengan sangat hati-hati pula dan sangat pelan-pelan si Batu di tarik keluar. saat penarikan batu tersebut, saya sembari mengedukasi pasien agar ngomong jika merasa kesakitan. Proses pengeluaran tersebut memang butuh kesabaran karena memang cukup lama, hampir satu jam lebih.  Saya tidak  langsung menggunakan lidokain tersebut, dengan alasan, rasa sakit pasien merupakan kontrol terhadap tindakan/perlukaan pada uretra. Alhamdulliah banget, tanpa lidokain pasien tetap tidak merasa kesakitan yang sangat.




Dan alhamdulillahnya juga, batu kristal warna kuning kecoklatan keruh itu berhasil keluar.
"huh...Thanks God,...  Lega rasanya... "

Tindakan ini adalah tindakan emergency binti 'terpaksa'. Sangat tidak dianjurkan dilakukan di sarana kesehatan yang nggak memadai. Malpraktek apa gak saya gak ambil pusing... Niat saya hanya menolong. Saya melakukan ini di sebuah sarana kesehatan tengah hutan, sangat terpencil dan minim fasilitas. Karena untuk mencapai lokasi rumah sakit terdekat hampir 4 jam perjalan darat dan 2 jam jam perjalanan laut. Kalo RS nya deket... ya mending saya rujuk langsung... Nggak repot dan nggak beresiko....



Juru ketik Honorer : Yunan Hari: 20.09.00 Kategori:

1 Komen penuh makna..:

  1. Lha batu kayak gitu kalo dikumpulin ampe satu ton kan bisa buat bangun rumah to?? :p

    Nice post!

    BalasHapus