Bulan Vitamin A

Vitamin A merupakan zat gizi penting yang tidak dapat diproduksi sendiri oleh tubuh. Berdasarkan struktur kimianya, Vitamin A disebut Retinol atau Retinal atau juga Asam Retinoat .
Fungsi dari Vitamin A sangat bermaca-macam, antara lain : untuk pertumbuhan sel epitel dan pengatur kepekaan rangsang sinar pada saraf mata dan juga diperlukan untuk meningkatkan daya tahan tubuh terutama pada bayi dan balita yang rentan pada penyakit infeksi. Secara umum, Vitamin A dapat meningkatkan kekebalan alami terhadap campak dan diare, dan terutama diperlukan untuk proses adaptasi mata terhadap perubahan masukan cahaya dari ruang terang ke gelap atau sebaliknya. Sehingga mata yang sehat dapat dengan cepat beradaptasi terhadap perubahan cahaya tersebut. Selain itu vitamin A juga mencegah kekeringan kornea mata yang berguna mencegah kerusakan mata yang dapat berlanjut pada kebutaan permanen akibat kerusakan kornea. Ibu nifas juga memerlukan asupan vitamin A dosis tinggi agar cepat pulih setelah mengalami kelelahan pada proses melahirkan dan juga agar kandungan vitamin A pada Air Susu Ibu (ASI) yang diberikannya dapat memenuhi kebutuhan bayinya khususnya yang masih berusia 0 hingga 6 bulan yang sangat tergantung pada ASI ibunya.

Jumlah yang dianjurkan  berdasarkan Angka Kecukupan Gizi yang dianjurkan (AKG-2004) per hari 400 ug retinol untuk anak-anak dan 500 ug retinol untuk dewasa . Kecukupan vitamin A tidak hanya tergantung dari jumlah yang dikonsumsi, tetapi juga tergantung pada penyerapan. Maksudnya, meskipun asupan mencukupi tapi jika ada gangguan dalam penyerapan akibat cacingan atau diare akan dapat membuat terjadinya kekurangan vitamin A. Kurangnya konsumsi lemak juga bisa menyababkan kekurangan penyerapan Vitamin A, karena Lemak berfungsi sebagai pelarut vitamin A, D, E dan K.

Sumbernya ada yang hewani sebagai retinol dan ada juga dari nabati sebagai pro vitamin A sebagai karotin nanti dalam usus dengan bantuan tirosin baru dikonversi menjadi retinol.
Makanan yang kaya akan Vitamin A antara lain adalah ASI, hati, kuning telur, ikan, daging ayam, sayuran berwarna kuning jingga dan hijau tua, buah kuning jingga, jambu biji merah, pisang, dan alpukat. Bahan makanan buatanpun sekarang ada yang telah diperkaya dengan vitamin A, seperti pada produk tepung terigu kemasan.

Pada bulan Agustus dan Februari petugas kesehatan di posyandu, Biasanya secara rutin memberikan kapsul vitamin A  secara gratis. Kapsul Vitamin A Dosis tinggi yang dibagikan gratis dibedakan atas dua jenis, yaitu :
  • Kapsul Vitamin A Biru dengan dosis 100.000 IU (30.000 ug retinol) hanya diberikan untuk bayi usia 6-11 bulan.
  • Kapsul Vitamin A Merah dengan dosis 200.000 IU ( 60.000 ug retinol) hanya diberikan untuk anak balita (1-5tahun) dan ibu nifas.

Jika terjadi kekurangan Vitamin A ,maka akan terjadi Xeroftalmia, Kata Xeroftalmia ini diartikan sebagai “mata kering” karena serapan vitamin A pada mata mengalami pengurangan. jika diperhatikan dengan teliti (bisa dilakukan oleh seorang ibu balita), Xeroftalmia terlihat kekeringan pada selaput lendir (konjungtiva), Bagian putih mata (Sklera) dan selaput bening (kornea) mata.
Kekurangan vitamin A  dapat dimulai atau diklasifikasikan XN,  X1A, X1B, X2, X3A, X3B dan XS dijabarkan sebagai berikut :
XN (Xeropthalmia Nigth)
Biasa disebut dengan Rabun senja, Rabun ayam. Dimulai dari gangguan pada sel batang retina, yang sulit beradaptasi diruang yang remang setelah terang, ini sangat jelas terlihat ketika sore hari, dimana penglihatan menurun pada sore hari, anak-anak biasa masuk rumah menabrak barang yang ada dihadapannya.

X1A (Xerosis Konjungtiva) ;
Bila buta senja terus terjadi dan konsumsi vitamin A sangat rendah bahkan tidak ada dalam makanan sehari-hari , maka tahap selanjutnya akan terjadi bagian putih mata akan kering, kusam, tak bersinar (Xerosis Konjungtiva-X1A). keadaan ini bisa dilihat dengan jelas ketika mencoba membuka sedikit mata anaknya dan melihat bagian putihnya akan terlihat dengan jelas bagian putihnya kering, kusam dan tak bersinar serta sedikit kotor.
 
X1B (Bercak Bitot)
Setelah bagian putih mata kering,kusam dan tak bersinar, bila konsumsi vitamin A dari makanan rendah dan tidak mendapatkan kapsul vitamin A rutin, selanjutnya akan  terjadi penimbunan sel epitelnya dan adanya timbunan keratin (Bercak Bitot, Bitot's spot). Jika ditemukan Bitot's spot harus dirujuk segera ke dokter ahli mata.

X2 (Xerosis Kornea)
Keterlambat penanganan saat ditemuka bercak bitot, maka akan merambat pada bagian hitam mata  yang terlihat kering, kusam dan tak bersinar. Dan ini merupakan tahapan pertama terjadi kebutaan.
Gejala Buta senja (XN), Xerosis Konjungtiva (X1A), hingga Xerosis Kornea(X2), jika tanpa penyakit penyerta, masih dapat
disembuhkan dengan pemberian.
  1. Hari pertama saat ditemukan, Berikan 1 kapsul vitamin A sesuai umur :
    • Bayi < bulan : ½ kapsul biru (50.000 SI),
    • Bayi 6-11 bulan ½ kapsul biru (100.000 SI),
    • Anak 12-59 bulan : 1 kapsul merah (200.000 SI),
  2. Hari kedua :
    • Berikan 1 kapsul vitamin A sesuai umur,
  3. Dua minggu kemudian :
    • Berikan 1 kapsul vitamin A (sesuai umur)
X3A (Keratomalasia) dan X3B (ulserasi Kornea)
Pada tahapan ini ditandai dengan  sebagian hitam mata melunak seperti bubur. Dan selanjutnya seluruh bagian hitam mata melunak seperti bubur (ulserasi Kornea -X3B), pada tahap ini akan sangat sulit untuk terhindar dari kebutaan.

XS (Xeroptalmia Scar)
Akhirnya bola mata mengecil dan mengempis (Xeroptalmia Scar- XS)  dan terjadilah kebutaan yang permanen.

Kerana Mata merupakan organ yang sangat-sangat vital, tentu tak ingin buah hati kita ada gangguan pada matanya. oleh sebab itu di bulan agustus dan Februari sempatkanlah untuk mendapatkan kapsul Vitamin A di sarana kesehatan terdekat.


Juru ketik Honorer : Yunan Hari: 10.59.00 Kategori:

1 Komen penuh makna..:

  1. Vit A, banyak disepelekan, tapi kalau gak ada itu bisa buta, dunia gak ada indahnya klu dah gitu

    BalasHapus