Dompetku Gak Jadi Hilang

Jam terus berputar, Saat itu jam 11,10 WIT.. aku harus Check out dari Hotel jam 12.00WIT. Packing dah kelar, barang -barang sebagian masuk kardus dan sebagian masuk tas Backpack kesayanganku.

"Tiket Pesawat dah Siap, Barang-barang ga ada yang tertinggal... Kacamata, HP, Charger udah... dompet... lhoh mana dompetku...??"
Aku cari disaku celana , gak ada. Lemari gak ada, Kasur nihil, kolong tempat tidur nihil juga... aku mulai bingung. Adrenalin mulai meningkat, aku bongkar lagi Backpackku. Pakaian satu persatu aku keluarkan, Barang-barang di dalam tas aku keluarkan semua. Kosong... tapi Dompet itemku belum kelihatan juga. Aku mulai stress... Wah kacau nih... detik-detik mo berangkat malah ada tragedi. Aku menatap kardus yang sudah aku packing rapat, tapi gak begitu rapi. Jangan-jangan dompetku masuk di dalam kardus, bathinku.. Wah mesti bongkar lagi.. Padahal waktu sudah semakin sempit. Aku coba ingat-ingat kapan yah terakhir aku keluarin dompet..?? Potongan-potongan "film" yang tersimpan di otakku aku coba rangkai kembali dan aku mencoba memutar ulang...

(2 jam Sebelumnya)
Aku mulai bergerak melengkapi kekurangan-kekurangan yang akan di bawa ke Tual. Pertama, ke apotek Beli injeksi, jalan kaki nyusuri trotoar menuju ke Amplas, cari roti. sebelum cari roti aku makan dulu di gerai cepat saji produk Amrik. Selasai makan, aku Beli Roti, kemudian meluncur ke pasar buah beli jeruk 2 kilo saja. berhubung bawaan lumayan pating grendel.. akhirnya aku putuskan naek becak untuk balik ke penginapan.
Didalam becak aku berpikir. Buah, Kue, dan Barang yang sudah dibeli kemarin di pack dalam kardus. berarti aku harus Beli Rafia...!! Turun dari becak, AKu mampir beli Rafia. kemudian balik ke hotel untuk packing... Selesai packing... siap-siap dan menyadari dompet telah lenyap...

Akhirnya kumpulan kejadian yang berhubungan dengan "dompet"... Aku paling ingat mengeluarkan dompet Saat beli buah. Akhirnya aku start dari saat beli buah.
  • Beli Buah aku ingat sekali keluarkan dompet.. kemudian Naik Becak...
  • Bayar becak, Aku (agak ragu) mengeluarkan dompet...
  • Beli rafia... nggak ingat sama sekali mengelurkan dompet apa tidak..
  • Apalagi didalam Penginapan.. Gak ingat sama sekali.
Dari kronologis kejadian tersebut, aku berpikir... wah kemungkinan lenyapnya dompet, probabilitasnya
  1. Ketinggalan dibecak
  2. Jatuh antara Turun dari becak s/d Warung yang jual Rafia
  3. Jatuh antara warung jual rafia s/d kamar hotel.
  4. Didalam kamar hotel.

Akhirnya aku memutusakan untuk mencari di luar kamar hotel. dengan menyusuri ulang jalan yang aku lewati mulai dari kamar hotel, keluar menyusuri lorong di hotel. Aku berjalan sambil tetap waspada menatap lantai. Sampai di luar hotel aku masih belum menemukan si Black Made in Papua ku.
Perasaanku semakin gak enak, Tapi aku tetep berusaha mencari.. aku berjalan ke luar hotel menuju ke sebuah warung tempatku beli tali Rafia tadi. Terik matahari menyengat, tapi tak kuhiraukan. aku berusaha tetap mencari. Trotoar aku susuri, nihil. kira-kira 5 menit berjalan, sampailah aku ke warung kecil tempatku membeli rafia.
Aduh,... Penjualnya sudah lain orang. Tadi sewaktu aku beli rafia, yang melayani seorang kakek-kakek, sedangkan sekarang yang di warung itu perempuan sekitar 20an tahun. Aku langsung menghampiri perempuan penjaga warung itu, kemudian kujelaskan.
" Mbak, Tadi saya beli Rafia disini.. Sampe di hotel Dompet saya gak ada...? apa ada ketinggalan dompet disini??"
Aku bertanya sambil mata jelalatan tetap mencari. Akhirnya mataku tertuju ke sebuah dompet hitam yang ditaruuh di tumpukan rokok di dalm warung itu.
"Oh.. itu dia"
" Iya, mas tadi bapak saya yang ada jual, dompet mas ketinggalan di sini, seng jatuh"
Akhirnya mbak-mbak tadi mengambilkan dompetku dan memnerikannya padaku. Alhamdulillah .... Aku buka surat-surat masih komplit, aku lihat letak-letak kartu ATM, SIM dan Surat-surat berubah tempat, tapi masih utuh.
"Maaf mas, tadi saya buka sama bapak, saya lihat surat-suratnya."
"Oh gakpapa mbak, terimakasih banget dah di selamatkan. Uangnya sih gak seberapa, tapi surat-suratnya ini.."
Aku mengambil lembaran uang yang ada di dompetku dan aku berikan ke mbak tadi sebagai rasa terimakasihku, dan penghargaan atas kejujurannya. Terimakasih mbak...



Juru ketik Honorer : Yunan Hari: 17.49.00 Kategori:

0 Komen penuh makna..:

Posting Komentar