Tak ada Gips, Kasapun Jadi.

Kemarin malam Aku bertemu seseorang yang pernah jadi pasienku, yang membuatku ingat kejadian  sekitar 1 bulan yang lalu..

hari itu Koneksi internetku cukup lelet bin lemot, Koneksiku putus-putus... dan ternyata harus bener-bener putus karena ada seorang Satpam yang Piket Malam menghampiriku...
"Malam Pak dokter! Maaf mengganggu. Saya di Pos dapat informasi, ada kecelakaan di Tikungan Jembatan Pompa. Sekarang dalam perjalanan ke klinik."

"Ohya Saya ke klinik"  Berbegaslah saya mengemasi Laptop dan meluncur ke Klinik.
Di Klinik sudah ada puluhan orang. Saya masuk Ruangan Tindakan di dalamnya telah ada seorang korban kecelakaan, laki-laki usia sekiatr 40an. Pasien masih sadar, Setelah di Anamnesis ternyata pasien tersebut korban  yang ditabrak oleh pengendara sepedamotor yang Mabuk. Dari Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik mengarahkan saya untuk mendiagnosis dengan Closed Fracture 1/3 medial Clavicula Dextra. Dengan pertimbangan alignment secara perabaan dan kira-kira (hal ini tidak disarankan) cukup baik,dan dengan Peralatan seadanya aku mencoba memberikan therapi tindakan.
Aku teringat kejadian beberapa hari sebelum aku diambil Sumpah sebagai Dokter. Kejadian yang hampir sama. Orangtua tercintaku, Bapakku, ditabrak juga dengan sepedamotor, dan patah Clavicula juga. karena dengan berbagai alasan Bapak tidak mau dioperasi hanya perawatan konservasi dengan  gips dengan model ransel. Yah inilah Learning by Undergoing, Meskipun mengalaminya tidak langsung, Tapi berhubung yang terkena ortu sendiri jadi serasa mengalami langsung. 
Ilmu itu aku terapkan juga ke Pasien tersebut, Sesuai pepatah Tak ada gips, Kasapun jadi.  Pasien dengan posisi berdiri, bertolak pinggang kemudian dengan dibebat kasa, dililitkan model angka delapan, dengan bersilangan di punggung. Dengan dililitkan berulang-ulang akan berfungsi juga sebagai fiksasi dari Clavicula tersebut.
"Bagaimana Pak?" Tanyaku setelah selesai membebatnya.

"Mendingan Pak Dok, Sakitnya agak berkurang"
Memang benar, dengan memfiksasi akan mengurangi nyeri akibat pergerakan dari tulang yang patah tersebut. Aku jelaskan ke pasien, Bebat ini gak usah dilepas, jangan diurut. kalo penyembuhannya baik kurang lebih 3-6 minggu akan membentuk penulangan baru dan menyambung lagi.

Alhamdulillah Semua atas ijin Allah. Aku bertemu pasien yang dulu  1bulan yang lalu sempet aku beri perawatan karena patah tulangnya. Tadi malam dia sudah terlihat beraktivitas biasa. sudah bisa bekerja kembali.



Juru ketik Honorer : Yunan Hari: 19.46.00 Kategori:

4 Komen penuh makna..:

  1. Syukurlah kalo tertolong.Maw tanya dok,kalo ada pasien dg dugaan fraktur colles atau smith enaknya dirujuk atau kita tangani sendiri?Jarak Puskesmas-Rumah Sakit sekitar 1 jam perjalanan.

    BalasHapus
  2. @andri, Wah kalo cuma 1 jam perjalanan ya lebih baik dirujuk. Tapi keputusan akhir tetep di pasien. Aku pernah juga dapet colles, di tangani sendiri, pasien tak rujuk nggak mau. alasan jauh.. 4 jam perjalanan soalnya hehehe... Alhamdulillah Akhirnya membaik juga.

    BalasHapus
  3. Sampeyan nangani fraktur colles pake gips atau kasa? :D

    BalasHapus
  4. @ Andri : Aku kemarin colles pake kasa+kerdus obat. kebetulan pas kui jik ono istri jadi iso diskusi sebelum eksekusi... :)

    BalasHapus