Memulai Toilet Training

"Kok anakmu masih mengompol?" Pertanyaan senada mungkin sering sekali terlontar jika melihat anak yang masih mengompol, sementara teman-teman seusianya sudah tidak lagi mengompol. Banyak cara instan untuk "mengatasi" mengompol. Terutama bagi para ibu muda saat ini, dimana Diaper (popok sekali pakai) telah menjadi sebuah solusi alternatif untuk mengatasi masalah ngompol bagi putra - putrinya.

( Sedikit Selingan... Tadi pagi pemberitaan para pejabat tinggi negara mendapat mobil dinas mewah... toyota Royal Saloon yang kono kabarnya harganya mencapai 1 milyar lebih per unitnya. Trus ada berita lagi tentang launching buku Gurita Cikeas yang diwarnai aksi pemukulan oleh sang Penulis buku... Ada berita lagi Prita mulyasari divonis bebas oleh PN Tangerang, tapi Jaksa penuntut umum mo melakukan kasasi...
Oke balik lagi ke cerita soal ngompol... )

Para orangtua dahulu, berdasarkan pengalamannya, seringkali menyatakan bahwa anak seharusnya dilatih pipis di WC/toilet sejak dini, bahkan sejak bayi sekalipun. Atau dalam bahasa kerennya Toilet training sedini mungkin. Lalu benarkah melakukan toliet training sejak dini ?? atau Kapankah waktu yang tepat untuk melatih toilet training pada anak?

Pada Rubrik konsultasi Pigeon, tim dokter yang mengasuh menyatakan bahwa tujuan akhir dari toilet training pada anak adalah "Anak dapat mengerti sensasi keluarnya pipis dan kotoran, dapat pergi ke toilet dan menahan buang air sampai membuka celana." Lalu tentu ada Syarat dan Rukunnya donk untuk mencapai tujuan tersebut ?? Adapun tanda-tanda kesiapan anak kita untuk toilet training atara lain:
  1. Tahu kapan waktu untuk buang air kecil dan besar
  2. Tidak betah memakai popok yg basah dan kotor
  3. Bisa memegang alat kelamin atau bahkan minta ke kamar kecil jika ingin buang air
  4. Keinginan memakai dan melepas celana sendiri
  5. Bisa memakai kata yang mengungkapan “pipis” meskipun hanya "eh"
  6. Memperlihatkan ekspresi fisik saat mau buang air.
Jika ada salah satu atau beberapa syarat tersebut diatas telah ditemui, Toilet training boleh memulai. Karena untuk toilet training Perlu adanya kesiapan anak baik secara mental maupun perkembangan fisik tubuhnya. Pengeluaran air kemih berhubungan dengan perkebangan organ kandung kemih dan sistim persyarafannya. Seperti yang kita ketahui bahwa air kencing diproduksi oleh ginjal dan ditampung oleh kandung kemih. Kandung kemih pada bayi sangatlah kecil, sehingga daya tampungnya pun sangat sedikit. hal Ini menyebabkan air kemih bayi akan keluar dengan sendirinya tanpa sadar, berupa ngompol. Sehingga Nggompol itu pasti akan terjadi, karena tanpa sadar. So Toilet training bukan dilakukan seawal/sedini mungkin, tapi dilakukan pada saat anak sesiap mungkin. Hal ini akan mempengaruhi panjang pendeknya waktu yang diperlukan untuk mencapai keberhasilan toilet training. Semakin siap anak, maka waktu yang dibutuhkan akan semakin pendek.

Sebagai orang tua tidak perlu membandingkan-bandingkan antara kesiapan anak dan keberhasilannya dalam toilet trining dengan hasil anak yang lain. Setiap anak adalah unik dengan segala pertumbuhan dan perkembangan mereka sendiri.


Juru ketik Honorer : Yunan Hari: 00.01.00 Kategori:

5 Komen penuh makna..:

  1. ahaa jadi ibu baru harus mengenal sejak dini...

    BalasHapus
  2. benar sekali bu... Selamat Menjadi ibu... :)

    BalasHapus
  3. Info yang sangat menarik :D
    Thanks

    BalasHapus
  4. Wow... very nice information, I like this
    This is very helpful for everyone who have a baby :D

    BalasHapus
  5. haha, enakan jadi suaminya deh... hehe

    BalasHapus