Stevens-Johnson Syndrome (SJS)

Pagi itu saya lagi sarapan.. Sabil ditemani secangkir Teh panas... Kombinasi Glukosa, H20 dan Pucuk daun teh kering ini sungguh membiusku. Tiba-Tiba serombongan orang kira-kira 12an orang dateng ke klinik, sambil memapah seorang perempuan paruh baya. Salah satu mereka menghampiriku..

"Pak dok, Tolong temang saya pak dok...!"
"Knapa?" Tanyaku.
"Angtua Sakit, Seng Tau kenapa... Mulok ancur... badan-badan luthi-luthi..." bercerita dengan logat dan bahasa Maluku
"Ya sudah bawa masuk ke sana" Aku menunjuk sebuah bed pasien. Disitulah lokasi eksekusi pasien-pasienku. Tempat pemeriksaan,tempat tindakan, Tempat bersalin... sekaligus tempat rawat inap... 4 in 1.

Seorang perempuan dengan usia 30 tahunan, dengan bercak-bercak hitam kemerahan di pipi, kulit-kulit tangan sudah berbaring di bed penuh sejarah itu.
"ini Ceritanya gimana kok bisa begini?" Tanyaku sambil aku mengukur tekanan darah.
kemudian pasienku tersebut dengan menahan sakit di bibir dia bercerita, kalau 4 hari yang lalu muncul bercak kemerahan. Pertama muncul di kulit muka, mulut dan mata terasa pedih. warna memerah. Badan sehari kemudian (3 hr yanglalu)berobat ke petugas kesehatan di kampungnya, dan di beri obat Ampicillin tab, Acyclovir tab dan Vitamin. 2 hari minum obat Bukannya sembuh, tapi malah tambah parah. Dia mengeluhkan Mata lengket, merah, tidak bisa makan dan minum karena mulut terasa perih, bercak merah dikulit semakin meluas keseluruh tubuh, buang air kecil dan buang air besar teras sakit juga. akhirnya bawa kesini

Dia mengatakan dalam 2 minggu terakhir pasien tidak mengkonsumsi obat selain dari obat dari petugas medis tersebut. ini baru pertama mengalami penyakit seperti ini. Keluarga juga tidak ada dan tidak pernah menderita penyakit seperti ini.

kemudian aku periksa, pemeriksaan di dapatkan Pasien tampak lemah, dan gizi cukup. Tensi 110/70mmHg, Nadi 98x/menit reguler. Suhu tidak diukur, Resprasi 23x/menit. Pada Mata tampak konjungtiva bulbi, mukosa pelpebra hiperemis. Mukosa mulut tampak lesi nekrotik dan erosi yang luas, dengan hipersalivasi. kulit muka, Leher badan dan ekstremitas atas dan bawah tampak lesi makula erupsi dengan nekrosis epidermis. (weh...bikin postingan ini jadi belajar ulang tentang UKK (ujud kelainan kulit)) Paru dan Jantung dalam batas normal. pemeriksaan Lab Tidak kami lakukan karena gak tersedia... maklum bener-bener di remote area. Dari hasil Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik aku diagnosis sementara dengan Stevens-Johnson Syndrome (SJS).

Ini pertama kalinya aku melihat langsung pasien SJS. Dengan modal teori pas-pasan dan sedikit percaya diri akhirnya aku ceritakan tentang penyakit ini ke pasien dan keluarganya. Cerita dengan gaya dan bahasa seorang pasien... hehehe. Aku juga bercerita tentang dampak komplikasinya jika tidak di rawat secara intensif, So... aku menyarankan untuk di rujuk Ke RS Masohi atau kalau perlu ke Ambon sekalian, karena SJS butuh perawatan yang komprehensif antara Kulit, Mata dan Penyakit Dalam.

Setelah dirasa cukup, dan pasien serta keluarganya setuju untuk di Rujuk, Akhirnya aku menyuruh Tya, Perawat yang membantuku untuk memasang infus dengan tetesan maintenence.

Akhirnya Aku rujuk ke RS Masohi, Lumayan jauh juga sih... Dari lokasiku 4-5 jam perjalanan darat. Guud lak... Moga lekas sembuh...


Juru ketik Honorer : Yunan Hari: 20.25.00 Kategori:

2 Komen penuh makna..:

  1. Mang di dunia ini banyak penyakit aneh. Klu ketemu kasus yang unik apa buka buku lagi? :D

    BalasHapus
  2. detail amat.ujungnx ya...sakit

    BalasHapus