Dehidrasi

Dua hari perjalanan panjang Arara-Masohi-Ambon-Makasar-Surabaya-Solo emang bikin pegel juga. Cukup menguras stamina dan stamini. Najwa yang baru berumur 3 tahun harus ikut di menanggung nasib kerja merantau. Alhasil mungkin karena kondisi badan lagi ngedrop akhirnya Najwa harus sakit.

Awalnya nggak pake panas, hanya mutah saja. Mutah beberapa kali. Setiap minum langsung mutah. Kemasukan aer satu gelas mutahnya satu ember. Ini kali pertama Najwa mutah ekstrim. Pertolongan pertama jelas pemberian asupan cairan, gunanya untuk mengurangi defisit cairan tubuh. Tapi payahnya, setiap diberi minum langsung keluar lagi.

Meskipun menangani pasien sudah kerjaan  saya sehari-hari, namun giliran anak sendiri yang sakit panik juga yaaa. Sabda di buku-buku kedokteran, kondisi fisiologis anak kecil 75% dari berat badannya adalah cairan, jadi kalo sampe defisit cairan yang berlebih akan berakibat fatal. Selain itu juga semakin banyak penderitaan yang dihadapi. Mulai dari pembuluh darah yang kolaps alias kempes, jadinya nge-infus akan semakin susah. Dan jika sampai gagal di tusuk pake jarum infus, maka harus dilakukan operasi untuk nyari pembuluh darahnya alias vena sectio

Selain penderitaan-penderitaan tersebut, ada beberapa komplikasi yang bisa nebeng jika dehidrasi dibiarkan. Antara lain : seperti kerusakan pada organ hati, ginjal, gangguan irama jantung bahkan sampai penurunan kesadaran.

Tanpa harus menghafal derajat dehidrasi menurut WHO, Maurice-king Score atau siapapun. Nggak perlu lagi menghitung dulu berapa persen cairan tubuh yang hilang, pokoknya yang namanya dehidrasi itu sepele tapi gedhe bahayane.. Jadi tanpa banyak mikir dan nimbang-nimbang lagi , sebelum bertambah parah kami memutuskan untuk membawa Najwa ke rumasyakit untuk dapet penanganan yang komprehensif.



 



Juru ketik Honorer : Yunan Hari: 21.01.00 Kategori:

4 Komen penuh makna..: